TRENDING NOW

Recent Posts

Random Post

Informasi seputar tutorial pemrograman, web developer, windows, linux, networking, android, software dan hardware komputer, dan perkembangan teknologi

 

Setelah Install Repository PPA
Error Setelah Install Repository PPA


{getToc} $title={Table of Contents}

Terkadang dalam menginstall repository PPA pada Linux, kita mendapatkan kendala dalam instalasi key repo (Linux package signing Key) yang menyebabkan kita tidak bisa melakukan install aplikasi yang berkaitan dengan repo tersebut.


Seperti dalam kasus Kami saat menginstall PPA untuk install Google Chrome, Kami mendapatkan error saat melakukan apt-update sebagaimana gambar di atas.


Dapat kita lihat bahwa dalam foto tersebut, kami mempunyai dua masalah, yaitu pesan  "Key is stored in legacy trusted.gpg keyring" dan "Doesn't Support Architecture 'i386' ". Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, kita harus menyelesaikannya satu persatu. Error ini terkadang bisa saja hanya terjadi salah satunya saja pada kalian. Jadi, kalian dapat menesuaikannya saja atau bertanya di kolom komentar. 

 

Error "Key Is Stored In Legacy Trusted.gpg Keyring"

 Pesan  "Key is stored in legacy trusted.gpg keyring" ditandai dengan munculnya pesan error seperti ini saat melakukan apt-update.


W: https://dl.google.com/linux/chrome/deb/dists/stable/InRelease: Key is stored in legacy trusted.gpg keyring (/etc/apt/trusted.gpg), see the DEPRECATION section in apt-key(8) for details.

 

Key Is Stored In Legacy Trusted.gpg Keyring
Pesan Key Is Stored In Legacy Trusted.gpg Keyring

Cara Menghilangkan Pesan "Key Is Stored In Legacy Trusted.gpg Keyring"

Sebenarnya Ini bukan sebuah kesalahan, tapi adalah pesan peringatan.  Jika tidak suka melihat pesan peringatan, kita dapat melakukan dua metode berikut. 

1. Cara Pertama: Mengimport Key Code

 Cara ini adalah cara terbaik yang bisa dilakukan. Namun cara ini agak sedikit susah. Jika terdapat kendala, silahkan bertanya pada kolom komentar. 


1) Tampilkan semua GPG Key yang ada pada linux kita dengan perintah:



$ sudo apt-key list



sudo apt-key list
output sudo apt-key list


2) Mencari Kunci Yang Terkait Dengan Pesan Peringatan

Langkah selanjutnya adalah mencari kunci yang terkait dengan pesan peringatan. Dalam kasus Kami, Kami bermasalah dengan paket Google Chrome. Untuk penyelesaiannya, kita harus mencari Key yang berkaitan dengan Google atau Chrome. 


8 digit key
Perkiraan Key yang bermasalah

Seperti pada contoh, Kami menemukan 2 Key yang berkaitan dengan Google. Setelah mendapatkannya kita akan mengambil 8 digit terakhir dari PUB Key tersebut seperti yang terseleksi pada gambar. Adapun key yang kita dapatkan adalah 7FAC 5991 dan D38B 4796.


3) Import Key Ke Trusted.gpg.d

Langkah selanjutnya, hapus spasi dari 8 digit PUB Key tersebut lalu kita impor kunci GPG ke dalam file khusus di  direktori /etc/apt/trusted.gpg.d dengan perintah:



$ sudo apt-key export 7FAC5991 | sudo gpg --dearmour -o /etc/apt/trusted.gpg.d/google-chrome.gpg
$ sudo apt update


export 7FAC5991
Import Key 7FAC5991

Setelah dicoba, ternyata masih belum bisa menghapus pesan peringatan tersebut. Kita akan mencoba menghapusnya dengan mengimport key ke dua:



$ sudo apt-key export D38B4796 | sudo gpg --dearmour -o /etc/apt/trusted.gpg.d/google-chrome.gpg
$ sudo apt update


Export Key D38B4796
Import Key D38B4796

Akhirnya kita berhasil mengimport key kedua dan berhasil menghapus  pesan  "Key is stored in legacy trusted.gpg keyring


2. Cara Ke Dua: Copy GPG Ke Direktori Trusted.gpd.d

 Jika Anda merasa tidak nyaman melakukan semua hal di atas secara manual, Kita juga dapat mengkopi file etc/apt/trusted.gpg ke direktori /etc/apt/trusted.gpg.d/. Cara ini memang dapat dilakukan dengan cepat, tapi sedikit ekstrim karena akan mengabaikan pendataan key GPP yang ada dalam sistem operasi linux.


Untuk metode ini, kita hanya perlu membuka terminal dan memasukkan perintah:


$ sudo cp /etc/apt/trusted.gpg /etc/apt/trusted.gpg.d
$ sudo apt update

 

Memperbaiki Error "Doesn't Support Architecture 'i386' "

 Pesan Doesn't Support Architecture 'i386'  disebabkan karena sistem linux keliru dalam membaca arsitektur perangkat kita. Hal ini biasanya terjadi karena kita pernah menginstall aplikasi berbasis 32 bit sebelumnya, dan sekarang kita menggunakan arsitektur 64 bit. Meski sudah menghapus aplikasi berbasis 32 bit, namun mungkin masih ada konfigurasi sistem yang tersisa yang mengindikasikan kita masih menggunakan arsitektur 32 bit.


Pesan Doesn't Support Architecture 'i386'  juga merupakan pesan peringatan. Langkah untuk menghapusnya adalah menambahkan arsitektur yang spesifik ke dalam repository kita. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:


1. Masuk Ke /etc/apt/sources.list.d

Direktori /etc/apt/sources.list.d adalah direktori yang menyimpan daftar repositori aplikasi linux kita. Untuk masuk kesana, jalankan perintah berikut


$ cd /etc/apt/sources.list.d


2. Tampilkan daftar repositori yang ada dengan perintah:

$ ls


3.  Edit Repositori tersebut dengan editor kesayangan anda:




$ gedit google-chrome.list


4. Tambahkan Arsitektur 64 bit pada Repository

Langkah selanjutnya adalah sisipkan arsitektur dan path key terkait ke dalam repo


[arch={{ arsitektur}} signed-by={{path key GPG }}]


hasilnya akan seperti ini:


deb [arch=amd64 signed-by=/etc/apt/trusted.gpg.d/google-chrome.gpg] http://dl.google.com/linux/chrome/deb/ stable main


Edit Repository Google Chrome
Edit Repository Google Chrome

5. Lakukan apt-update dan Install

Setelah menjalankan perintah-perintah di atas, coba kita ketikkan perintah update dan perintah install paket. Dan ternyata tidak ada lagi pesan peringatan tersebut.

install google chrome


Kesimpulan

Setelah melakukan langkah-langkah diatas. Kita telah berhasil menangani pesan "Key is stored in legacy trusted.gpg keyring" dan  " Doesn't Support Architecture 'i386'  ".


Semoga tutorial ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Jika terdapat kendala dalam penerapannya, silahkan bertanya pada kolom komentar. Saya akan berusaha menjawab secepat yang saya bisa.



Informasi seputar tutorial pemrograman, web developer, windows, linux, networking, android, software dan hardware komputer, dan perkembangan teknologi

Cara Install Google Chrome di Linux
Google Chrome Linux

{getToc} $title={Table of Contents}

 Google Chrome adalah sebuah web browser gratis yang di kembangkan oleh Google Inc. dengan lisensi Google Chrome Terms of Service.

Google Chrome adalah web browser yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Lebih dari 65% pengguna internet secara global menggunakan Google Chrome untuk berselancar di internet. Menurut saya pribadi, Google Chrome merupakan browser internet terbaik berbagai fitur, tata letak, kesederhanaan, kecepatan, stabil dan keamanannya.

Selain Google Chrome, Linux mempunyai browser yang secara tampilan hampir sama dengan Google Chrome, yaitu Chromium Browser. Chromium Browser merupakan versi opensource dari Google Chrome yang dikembangkan oleh komunitas. Chromium Browser biasanya langsung tersedia pada repositori linux sehingga dapat dengan lebih mudah di install lewat terminal. Namun, terkadang Chromium Browser mempunyai kendala dalam beberapa hal sehingga bagi penulis pribadi lebih memilih menggunakan  Google Chrome.

Ada dua cara resmi yang dapat digunakan untuk menginstal Google Chrome, yaitu  menggunakan PPA atau langsung mengunduh dan menginstal paket '.deb'. Kami akan menunjukkan kedua cara tersebut sehingga Anda dapat memilih metode apa pun yang Anda rasa lebih mudah.

1. Install Google Chrome menggunakan PPA

PPA (Personal Package Archive) adalah penyedia repositori yang dapat digunakan untuk menginstall paket linux yang tidak tersedia secara bawaan OS.

Menggunakan repositori PPA menurut saya lebih baik dilakukan karena akan secara otomatis menginstal dan mengkonfigurasi pengaturan yang diperlukan agar browser Chrome kita selalu terupdate.

Sebelum menginstall, kita harus menambahkan PPA Google Chrome ke daftar repositori kita dengan perintah:


$ wget -q -O - https://dl-ssl.google.com/linux/linux_signing_key.pub | sudo apt-key add -
$ sudo sh -c 'echo "deb http://dl.google.com/linux/chrome/deb/ stable main" >> /etc/apt/sources.list.d/google-chrome.list'
$ sudo apt update

 

Untuk informasi terkait repositori diatas dapat dilihat pada https://www.google.com/linuxrepositories/

Dalam PPA di atas tersedia tiga versi Google Chrome yang dapat kita install, yaitu stable, beta, and unstable. Jadi kita dapat menginstall versi apa pun yang Anda inginkan dengan perintah:


  $ sudo apt-get install google-chrome-stable    [Stable Release]
  $ sudo apt-get install google-chrome-beta      [Beta Release]
  $ sudo apt-get install google-chrome-unstable  [Unstable Release] 


2. Instal Google Chrome Menggunakan Paket Deb

Paket .deb Google Chrome dapat di download melalui tautan https://www.google.co.in/chrome/

Supaya terlihat lebih keren, kita akan menginstall paket .deb melalui terminal. berikut perintahnya:


$ wget https://dl.google.com/linux/direct/google-chrome-stable_current_amd64.deb
$ sudo dpkg -i google-chrome-stable_current_amd64.deb
 
Setelah terinstall, kita dapat menjalankan google chrome dengan perintah

  $ google-chrome-stable
  

Cara Menghapus Google Chrome dari Linux Ubuntu/Kali Linux

Untuk menghapus sepenuhnya Google Chrome dari Ubuntu dan Kali Linux, kita  dapat menggunakan perintah berikut:


  $ sudo dpkg -r google-chrome-stable
  Atau
  $ sudo apt purge google-chrome-stable
  


Perintah ini akan menghapus Google Chrome sepenuhnya dari Ubuntu atau Kali Linux Anda bersama dengan file konfigurasinya.

Penutup

Demikian tutorial cara menginstall Google Chrome Pada Linux Ubuntu dan Kali Linux. Semoga tutorial ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sukses terus buat kita semua ;)




Informasi seputar tutorial pemrograman, web developer, windows, linux, networking, android, software dan hardware komputer, dan perkembangan teknologi
Fitur Show Hidden Password Menggunakan Bootstrap 5
Membuat Fitur Show Hidden Password Menggunakan Bootstrap 5 Pada Form Login

{getToc} $title={Table of Contents}

Sekilas Tentang Fitur Show Hidden Password

Fitur show hidden password adalah suatu fitur yang mengizinkan user melihat inputan karakter yang diketikkan pada form seperti form login atau form registrasi. Secara default, saat kita mengetikkan karakter pada inputan bertipe password, karakter yang terlihat hanyalah simbol bintang saja. Dengan adanya fitur ini, user dapat memiliki opsi untuk melihat karakter yang telah diketikkan atau tidak.

Fitur ini bersifat opsional, namun tentu sangat bermanfaat bagi user yang ingin melihat inputan passwordnya. Tentu saja tujuannya untuk meminimalisir gagal login karena password yang typo saat diketikkan. Apalagi untuk user yang menggunakan password yang panjang atau kombinasi, tentu fungsi ini akan sangat membantu.


Bagaimana Fitur Show Hidden Password Bekerja?

Konsep dari fitur show hidden password ini adalah mengganti tipe password menjadi text pada inputan form. Seperti disinggung diatas bahwa tipe inputan password hanya memunculkan karakter bintang saat diketikkan. Untuk menampilkan karakter yang telah diketikkan, dapat dilakukan dengan cara mengganti tipe inputan dengan text.

Yang menjadi kendalanya adalah bagaimana jika kita telah menggunakan Bootstrap 5 dalam resource template kita. Tentu sangat berbeda caranya jika kita menggunakan Bootstrap 3 atau Bootstrap 4 yang masih menggunakan Jquery. 


Apa Itu Jquery?

Jquery adalah sebuah library Javascript yang bertujuan untuk memudahkan dan memperingkas penggunaan javascript dalam web. Jquery dapat digunakan untuk Ajax, memanipulasi halaman html, membuat animasi pada web dan lain sebagainya.

Jquery sangat populer karena kesederhanaannya. Jquery ditandai dengan simbol $ dalam setiap penulisannya. Untuk lebih jelas tentang jquery, silahkan kunjungi website resminya di https://jquery.com/. 


Apa Itu Boostrap 5?

Bootstrap 5 adalah adalah versi terbaru Bootstrap, yang merupakan framework HTML, CSS, dan JavaScript paling populer untuk membuat situs web responsif dan mobile friendly. Bootstrap dapat didownload secara gratis melalui website resminya yaitu https://getbootstrap.com/. 

Pada Bootstrap 5 tidak menggunakan lagi jquery, tapi menggunakan javascript murni atau biasa disebut vanilla js. Tujuannya adalah demi meningkatkan kinerja website menjadi lebih baik dan lebih ringan. Tentu saja ini merupakan perubahan besar bagi pengguna bootstrap sebelumnya dimana harus kembali beralih dari jquery yang terkenal dengan kesederhanaan dan keringkasannya, ke Javascript murni yang penulisan kodenya lebih panjang. Namun tentu saja itu akan terbayarkan dengan performa website yang lebih baik.

Bagaimana Membuat Fitur Show Hidden Password Pada Bootstrap 5

Untuk membuat fitur show hidden password sebagaimana telah diuraikan di atas, kita harus melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencari Template Login

Pertama-tama yang harus kita lakukan adalah mencari template form login untuk project kita kali ini. Untuk memudahkan, kita akan menggunakan template yang sudah saya kostum sebagai berikut:

<html lang="en">
<head>
  <meta charset="utf-8"></meta>
  <meta content="width=device-width, initial-scale=1.0" name="viewport"></meta>
  <title>Pages / Login - NiceAdmin Bootstrap Template</title>
  <link href="https://fonts.gstatic.com" rel="preconnect"></link>
  <link href="https://fonts.googleapis.com/css?family=Open+Sans:300,300i,400,400i,600,600i,700,700i|Nunito:300,300i,400,400i,600,600i,700,700i|Poppins:300,300i,400,400i,500,500i,600,600i,700,700i" rel="stylesheet"></link>
  <link href="https://cdn.jsdelivr.net/npm/bootstrap@5.3.2/dist/css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet"></link>
  <link href="https://cdn.jsdelivr.net/npm/bootstrap-icons@1.11.1/font/bootstrap-icons.css" rel="stylesheet" >

<style>
:root {
  scroll-behavior: smooth;
}
body {
  font-family: "Open Sans", sans-serif;
  background: #f6f9ff;
  color: #444444;
}
a {
  color: #4154f1;
  text-decoration: none;
}
a:hover {
  color: #717ff5;
  text-decoration: none;
}
h1,
h2,
h3,
h4,
h5,
h6 {
  font-family: "Nunito", sans-serif;
}
#main {
  margin-top: 60px;
  padding: 20px 30px;
  transition: all 0.3s;
}
@media (max-width: 1199px) {
  #main {
    padding: 20px;
  }
}
.card {
  margin-bottom: 30px;
  border: none;
  border-radius: 5px;
  box-shadow: 0px 0 30px rgba(1, 41, 112, 0.1);
}
.card-header,
.card-footer {
  border-color: #ebeef4;
  background-color: #fff;
  color: #798eb3;
  padding: 15px;
}
.card-title {
  padding: 20px 0 15px 0;
  font-size: 18px;
  font-weight: 500;
  color: #012970;
  font-family: "Poppins", sans-serif;
}
.card-title span {
  color: #899bbd;
  font-size: 14px;
  font-weight: 400;
}
.card-body {
  padding: 0 20px 20px 20px;
}
.logo {
  line-height: 1;
}
@media (min-width: 1200px) {
  .logo {
    width: 280px;
  }
}
.logo img {
  max-height: 26px;
  margin-right: 6px;
}
.logo span {
  font-size: 26px;
  font-weight: 700;
  color: #012970;
  font-family: "Nunito", sans-serif;
}
.iconslist {
  display: grid;
  max-width: 100%;
  grid-template-columns: repeat(auto-fit, minmax(180px, 1fr));
  gap: 1.25rem;
  padding-top: 15px;
}
.iconslist .icon {
  background-color: #fff;
  border-radius: 0.25rem;
  text-align: center;
  color: #012970;
  padding: 15px 0;
}
.iconslist i {
  margin: 0.25rem;
  font-size: 2.5rem;
}
.iconslist .label {
  font-family: var(--bs-font-monospace);
  display: inline-block;
  width: 100%;
  overflow: hidden;
  padding: 0.25rem;
  font-size: 12px;
  text-overflow: ellipsis;
  white-space: nowrap;
  color: #666;
}
.footer {
  padding: 20px 0;
  font-size: 14px;
  transition: all 0.3s;
  border-top: 1px solid #cddfff;
}
.footer .copyright {
  text-align: center;
  color: #012970;
}
.footer .credits {
  padding-top: 5px;
  text-align: center;
  font-size: 13px;
  color: #012970;
}
</style> 
</head>

<body>
  <main>
    <div class="container">
      <section class="section register min-vh-100 d-flex flex-column align-items-center justify-content-center py-4">
        <div class="container">
          <div class="row justify-content-center">
            <div class="col-lg-4 col-md-6 d-flex flex-column align-items-center justify-content-center">
              <div class="card mb-3">
                <div class="card-body">
                  <div class="pt-4 pb-2">
                    <h5 class="card-title text-center pb-0 fs-4">Login to Your Account</h5>
                    <p class="text-center small">Enter your username &amp; password to login</p>
                  </div>
                  <form class="row g-3 needs-validation" novalidate="">
                    <div class="col-12">
                      <label class="form-label" for="yourUsername">Username</label>
                      <div class="input-group has-validation">
                        <span class="input-group-text" id="inputGroupPrepend">@</span>
                        <input class="form-control" id="yourUsername" name="username" required="" type="text" />
                        <div class="invalid-feedback">Please enter your username.</div>
                      </div>
                    </div>
                    <div class="col-12">
                      <label class="form-label" for="yourPassword">Password</label>
                      <input class="form-control" id="yourPassword" name="password" required="" type="password" />
                      <div class="invalid-feedback">Please enter your password!</div>
                    </div>
                    <div class="col-12">
                      <div class="form-check">
                        <input class="form-check-input" id="rememberMe" name="remember" type="checkbox" value="true" />
                        <label class="form-check-label" for="rememberMe">Remember me</label>
                      </div>
                    </div>
                    <div class="col-12">
                      <button class="btn btn-primary w-100" type="submit">Login</button>
                    </div>
                    <div class="col-12">
                      <p class="small mb-0">Don't have account? <a href="pages-register.html">Create an account</a></p>
                    </div>
                  </form>
                </div>
              </div>
            </div>
          </div>
        </div>
      </section>
    </div>
  </main>

<script src="https://cdn.jsdelivr.net/npm/bootstrap@5.3.2/dist/js/bootstrap.bundle.min.js"></script>
</body>
</html>

Template Form Login
Template Form Login

2. Menambahkan Icon Show Pada Form

Langkah kedua yang perlu dilakukan adalah menambahkan icon show (icon berbentuk mata) pada form login tersebut, yaitu pada input password.

<div class="col-12">
  <label class="form-label" for="yourPassword">Password</label>
  <div class="input-group mb-3">
    <input class="form-control" id="yourPassword" name="password" required="" type="password" />
    <button class="btn btn-outline-secondary show-password" type="button" >
      <i class="bi bi-eye"></i>
    </button>
    <div class="invalid-feedback">Please enter your password!</div>
</div>

tambah fitur show hidden password
Menambahkan Fitur Show Hidden Password Pada Form

3. Menambahkan Script Javascript/Vanilla JS Untuk Menjalankan Fungsi Show/Hide Password

Selanjutnya adalah menambahkan script javascript/vanilla JS setelah Tag <script bootstrap.js> dan sebelum </body>. 


<script>
let showPassword = document.querySelectorAll('.show-password')
showPassword.forEach(el => el.addEventListener('click', function(){
    var pass=this.parentElement.querySelector('input')
    var icon=this.lastElementChild
    var type = pass.getAttribute('type') === 'password' ?'text' : 'password'
    var eye = icon.classList.value === 'bi bi-eye' ? 'bi bi-eye-slash' : 'bi bi-eye'
    pass.setAttribute('type', type)
    icon.setAttribute('class', eye)
    })
);
</script>

Hasil Akhir

Adapun hasil akhir dari tutorial ini adalah terciptanya halaman login yang mempunyai fungsi show/hidden password
Berikut Source Code lengkapnya:


<html lang="en">
<head>
  <meta charset="utf-8"></meta>
  <meta content="width=device-width, initial-scale=1.0" name="viewport"></meta>
  <title>Pages / Login - NiceAdmin Bootstrap Template</title>
  <link href="https://fonts.gstatic.com" rel="preconnect"></link>
  <link href="https://fonts.googleapis.com/css?family=Open+Sans:300,300i,400,400i,600,600i,700,700i|Nunito:300,300i,400,400i,600,600i,700,700i|Poppins:300,300i,400,400i,500,500i,600,600i,700,700i" rel="stylesheet"></link>
  <link href="https://cdn.jsdelivr.net/npm/bootstrap@5.3.2/dist/css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet"></link>
  <link rel="stylesheet" href="https://cdn.jsdelivr.net/npm/bootstrap-icons@1.11.1/font/bootstrap-icons.css">

<style>
:root {
  scroll-behavior: smooth;
}
body {
  font-family: "Open Sans", sans-serif;
  background: #f6f9ff;
  color: #444444;
}
a {
  color: #4154f1;
  text-decoration: none;
}
a:hover {
  color: #717ff5;
  text-decoration: none;
}
h1,
h2,
h3,
h4,
h5,
h6 {
  font-family: "Nunito", sans-serif;
}
#main {
  margin-top: 60px;
  padding: 20px 30px;
  transition: all 0.3s;
}
@media (max-width: 1199px) {
  #main {
    padding: 20px;
  }
}
.card {
  margin-bottom: 30px;
  border: none;
  border-radius: 5px;
  box-shadow: 0px 0 30px rgba(1, 41, 112, 0.1);
}
.card-header,
.card-footer {
  border-color: #ebeef4;
  background-color: #fff;
  color: #798eb3;
  padding: 15px;
}
.card-title {
  padding: 20px 0 15px 0;
  font-size: 18px;
  font-weight: 500;
  color: #012970;
  font-family: "Poppins", sans-serif;
}
.card-title span {
  color: #899bbd;
  font-size: 14px;
  font-weight: 400;
}
.card-body {
  padding: 0 20px 20px 20px;
}
.logo {
  line-height: 1;
}
@media (min-width: 1200px) {
  .logo {
    width: 280px;
  }
}
.logo img {
  max-height: 26px;
  margin-right: 6px;
}
.logo span {
  font-size: 26px;
  font-weight: 700;
  color: #012970;
  font-family: "Nunito", sans-serif;
}
.iconslist {
  display: grid;
  max-width: 100%;
  grid-template-columns: repeat(auto-fit, minmax(180px, 1fr));
  gap: 1.25rem;
  padding-top: 15px;
}
.iconslist .icon {
  background-color: #fff;
  border-radius: 0.25rem;
  text-align: center;
  color: #012970;
  padding: 15px 0;
}
.iconslist i {
  margin: 0.25rem;
  font-size: 2.5rem;
}
.iconslist .label {
  font-family: var(--bs-font-monospace);
  display: inline-block;
  width: 100%;
  overflow: hidden;
  padding: 0.25rem;
  font-size: 12px;
  text-overflow: ellipsis;
  white-space: nowrap;
  color: #666;
}
.footer {
  padding: 20px 0;
  font-size: 14px;
  transition: all 0.3s;
  border-top: 1px solid #cddfff;
}
.footer .copyright {
  text-align: center;
  color: #012970;
}
.footer .credits {
  padding-top: 5px;
  text-align: center;
  font-size: 13px;
  color: #012970;
}
</style> 
</head>

<body>
  <main>
    <div class="container">
      <section class="section register min-vh-100 d-flex flex-column align-items-center justify-content-center py-4">
        <div class="container">
          <div class="row justify-content-center">
            <div class="col-lg-4 col-md-6 d-flex flex-column align-items-center justify-content-center">
              <div class="card mb-3">
                <div class="card-body">
                  <div class="pt-4 pb-2">
                    <h5 class="card-title text-center pb-0 fs-4">Login to Your Account</h5>
                    <p class="text-center small">Enter your username &amp; password to login</p>
                  </div>
                  <form class="row g-3 needs-validation" novalidate="">
                    <div class="col-12">
                      <label class="form-label" for="yourUsername">Username</label>
                      <div class="input-group has-validation">
                        <span class="input-group-text" id="inputGroupPrepend">@</span>
                        <input class="form-control" id="yourUsername" name="username" required="" type="text" />
                        <div class="invalid-feedback">Please enter your username.</div>
                      </div>
                    </div>
                    <div class="col-12">
                      <label class="form-label" for="yourPassword">Password</label>
                      <div class="input-group  mb-3">
                        <input class="form-control" id="yourPassword" name="password" required="" type="password" />
                        <button class="btn btn-outline-secondary show-password" type="button" >
                          <i class="bi bi-eye"></i>
                        </button>
                        <div class="invalid-feedback">Please enter your password!</div>
                    </div>
                    <div class="col-12">
                      <div class="form-check">
                        <input class="form-check-input" id="rememberMe" name="remember" type="checkbox" value="true" />
                        <label class="form-check-label" for="rememberMe">Remember me</label>
                      </div>
                    </div>
                    <div class="col-12">
                      <button class="btn btn-primary w-100 mb-3 mt-3" type="submit">Login</button>
                    </div>
                    <div class="col-12">
                      <p class="small mb-0">Don't have account? <a href="pages-register.html">Create an account</a></p>
                    </div>
                  </form>
                </div>
              </div>
            </div>
          </div>
        </div>
      </section>
    </div>
  </main>

<script src="https://cdn.jsdelivr.net/npm/bootstrap@5.3.2/dist/js/bootstrap.bundle.min.js"></script>

<script>
let showPassword = document.querySelectorAll('.show-password')
showPassword.forEach(el => el.addEventListener('click', function(){
    var pass=this.parentElement.querySelector('input')
    var icon=this.lastElementChild
    var type = pass.getAttribute('type') === 'password' ?'text' : 'password'
    var eye = icon.classList.value === 'bi bi-eye' ? 'bi bi-eye-slash' : 'bi bi-eye'
    pass.setAttribute('type', type)
    icon.setAttribute('class', eye)
    })
);
</script>

</body>
</html>

hasil show hidden password
Hasil Penambahan Fitur Show Hidden Password

Penutup

Demikian tutorial membuat fitur show hidden password menggunakan bootstrap 5 pada form login. Semoga tutorial ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.


Informasi seputar tutorial pemrograman, web developer, windows, linux, networking, android, software dan hardware komputer, dan perkembangan teknologi
{getToc} $title={Table of Contents}

Hay Guys Blogger Sejati pasti kalian ingin Blog kalian pada urutan pertama di pencarian google kan, siapa sih yang gak mau blognya itu di urutan pertama google. Pastinya blog kalian harus ada SEO, pasti kalian sudah tau lah ya apa itu SEO, yang belum tau bagi kalian newbie Blogger saya akan menelaskan apa itu SEO. Oke, sebelumnya saya akan menjelaskan dulu apa itu SEO .
SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization. Ini merupakan sekumpulan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi standar kualitas dari mesin pencari, agar halaman web kita dapat meraih ranking pertama di hasil pencarian dengan mengalahkan semua pesaing pada suatu kata kunci tertentu. Jika kalian tidak membuat SEO blog kalian tidak akan terindeks di urutan pertama google.

Kata Kunci adalah semua hal yang diketikkan orang pada saat menggunakan Google. Setelah kata kunci diketikkan, Google akan menampilkan hasil pencarian yang diperlukan oleh penggunanya. Mereka yang melakukan SEO ingin mendapatkan trafik dari Google dengan menaklukkan kata-kata kunci tertentu yang bisa membawa trafik ke website yang dioptimasi. untuk bisa mendapatkan trafik dari google bukanlah hal yang mudah, karena Google hanya menyediakan 7-10 tempat pada halaman pertama. Sedangkan website yang menyediakan informasi yang serupa bisa mencapai jutaan. Jadi hanya karena bisa membuat sebuah blog atau website, bukan berarti anda akan mendapatkan trafik dari Google.

Ini penjelasan kenapa Google Selalu Menonjol Di Dalam SEO?

Kenapa dari tadi kita hanya menyebut Google? Sebagai permulaan dalam aktifitas belajar SEO anda, maka perlu diinfokan bahwa 68% pencarian di dunia ini ditangani oleh mesin pencarian google. Hal itu dikarenakan Google mempunyai algoritma yang paling berkembang saat ini dan mampu memberikan hasil yang lebih relevan dan fresh. Search engine yang lain masih banyak yang menerapkan faktor usia halaman sehingga halaman-halaman yang baru sulit mendapatkan peringkat di dalam hasil pencarian mereka. Hal ini membuat Google disukai oleh para pencari dan pembuat web.
Langsung ke inti aja ya !

Apa itu Robot Search Engine?

Robot Search Engine adalah program yang dibuat untuk membuka halaman website, merayapi semua isi halaman web tersebut, mengambil data, membuka semua link pada halaman web tersebut, dan mengulangi semua proses ini pada halaman web yang dibuka melalui link-link tadi.
Kurang lebih cara kerja search engine itu sama saat anda membuka sebuah halaman website dan membacanya lalu mengklik link-link lain pada halaman itu untuk membaca halaman-halaman yang lainnya. Bedanya adalah Google melakukannya dengan menggunakan Googlebot yang merupakan sekumpulan besar set komputer yang melakukannya dalam kecepatan yang jutaan kali kecepatan anda.

Kenapa diperlukan Perayapan?

Perayapan itu maksudnya Googlebot mengunjungi semua halaman website yang bisa dikunjungi, dan tujuannya adalah mengumpulkan data halaman-halaman tersebut ke sistem index Google. Data di dalam index inilah yang dihidangkan saat kita melakukan pencarian.
Jadi untuk memastikan halaman web anda masuk dalam daftar hasil pencarian Google, maka halaman web itu harus masuk dalam index dan untuk masuk dalam index anda harus memastikan bahwa halaman web anda bisa dirayapi oleh mesin Google. Cara terbaik untuk memastikan itu adalah mempunyai banyak link dari halaman-halaman yang sudah terindex yang merujuk ke halaman web anda. Link-link dari website lain yang menuju ke halaman web anda ini biasa disebut backlink.

Sebelum anda mencari banyak link untuk memastikan perayapan, maka terlebih dahulu anda harus memastikan halaman web anda bisa dirayapi. Percuma saja banyak backlink jika halaman anda tidak bisa dirayapi.

Untuk yang satu ini anda bisa mencoba fitur Google Webmaster Tools, yaitu Fetch As Google.

Sebelum melakukan fetch, tentunya website anda harus sudah terhubung ke webmaster tools. Bagi pengguna blogspot tidak perlu repot, karena blogspot sudah terhubung otomatis dengan webmaster tools dari google. Yang perlu melaporkan websitenya ke google webmaster tools adalah yang mempunyai website di luar produk google.
Penting ini gan untuk meningkatkan SEO
Mendaftar Webmaster Tools
Ini juga merupakan proses penting di dalam belajar SEO yaitu mengetahui cara mendaftar di webmaster tools.

Kenapa ini penting? 

Karena tools ini menyediakan banyak informasi tentang bagaimana Google melihat website anda. Google Webmaster Tools hampir selalu dilibatkan dalam penyelesaian masalah jika website kita mengalami penurunan di hasil pencarian Google.
Untuk melakukan pendaftaran anda cukup melakukan login ke akun Google anda
Setelah anda melakukan login, kunjungilah URL https://www.google.com/webmasters/tools/
Klik tombol "ADD A PROPERTY"
Akan muncul popu up, masukkan url anda
Akan muncul metode verifikasi lengkap dengan panduannya.
Cara Optimasi Webmaster
Lakukan cara tersebut

Download file html yang anda perlukan pada link nomor 1 dalam gambar
upload file tersebut ke root dari website anda (bisa memakai CPanel)
Konfirmasi bahwa file sudah anda upload dengan mengklik link nomor 2
Klik tombol verifikasi dan selesai.

Saat kalian belajar SEO atau optimasi website pastinya kalian harus juga bisa mengendalikan perayapan robot mesin pencarian di halaman anda, pastinya kalian bertanya kenapa seperti itu ? Karena ada halaman yang harus di hindari oleh robot mesin pencarian.

Cara memblokir Robot Search Engine

Halaman-halaman yang memakai title tag yang sama dan meta description yang sama seperti halaman versi lain dari html (pdf version, printable version, dll), bisa merusak kualitas website anda jika sampai terindeks oleh Google. Kenapa bisa merusak kualitas? Hal itu dikarenakan munculnya duplikat title tag dan duplikat meta description di dalam website anda. Untuk mengatasi ini anda bisa menggunakan robots.txt untuk mengatur robot search engine.

Selain halaman yang berpotensi menjadi duplikat, tentu anda juga tidak mau halaman admin anda sampai masuk ke dalam index Google.

Ingat! Yang perlu anda lakukan hanyalah memblokir halaman-halaman yang tidak anda inginkan untuk dirayapi. Halaman-halaman yang anda inginkan untuk dirayapi oleh mesin pencari tidak memerlukan pengaturan apa-apa, karena perayapan itu adalah nilai default. Jika tidak dilarang, mereka akan merayapi.
Informasi seputar tutorial pemrograman, web developer, windows, linux, networking, android, software dan hardware komputer, dan perkembangan teknologi
Sebuah perusahaan riset pasar mobile bernama App Annie baru-baru ini mengungkapkan bahwa jumlah unduhan aplikasi Android dan iOS sepanjang 2016 naik 15% dimana total unduhannya mencapai 90 Miliar kali. Luar biasa banyak juga ya..

aplikasi mobile
Aplikasi paling banyak di unduh tahun 2016

Dari total unduhan tersebut, penerbit aplikasi Android dan iOS meraup pendapatan sampai US$ 89 miliar. Sementara pendapatan yang dihasilkan aplikasi pada tahun sebelumnya sebesar US$ 127 miliar, dimana 30 persennya masuk ke kantong pemilik platform.

Adapun waktu yang dihabiskan untuk menggunakan aplikasi, tumbuh lebih dari 20%, yakni hampir mencapai 900 Miliar jam. Jumlah tersebut dinilai tidak begitu mengejutkan, mengingat kecenderungan pengguna smartphone sering mengakses aplikasi.

Lebih lanjut, YouTube mengantongi titel raja hiburan pada tahun lalu dengan memimpin jumlah pengguna aktif di Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Namun Netflix berhasil mengalahkan YouTube di AS dan luar AS untuk pendapatan di App Store.

Game mobile memiliki periode manis pada 2016, dengan kontribusi sebesar 75%dari seluruh pendapatan untuk aplikasi di iOS dan 90% di Android. Game Pokemon Go yang meraih popularitas pada tahun lalu, menghasilkan pendapatan sebesar US$ 950 juta.

App Annie juga melaporkan bahwa adopsi aplikasi tumbuh cepat di pasar berkembang seperti India, Indonesia, Meksiko dan Brasil.

Dalam laporan yang sama, lima aplikasi populer berdasarkan total pendapatan pada 2016 adalah Spotify, Line, Netflix, Tinder, dan HBO Now. Sementara lima game terpopuler adalah Monster Strike, Clash of Clans, Pokemon Go, Game of War: Fire Age dan Clash Royale.

Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat bagi sahabat blogger semua. Jangan lupa kunjungi informasi menarik lainnya di Ucoepoe-web


sumber : Liputan6.com


Informasi seputar tutorial pemrograman, web developer, windows, linux, networking, android, software dan hardware komputer, dan perkembangan teknologi
Cara Merubah Default Jenis Huruf, Ukuran Font dan Template Microsoft Office Word 2007 - Anda pasti bosan jika harus mengganti jenis huruf/font, ukuran font, setting ukuran kertas, margin dan sebagainya setiap kali membuka Microsoft Office Word. Apalagi para mahasiswa yang sedang mengerjakan Skripsi, tentu paling bosan harus mengganti jenis font dari Calibri menjadi Times New Roman, Ukuran font menjadi 12, Halaman A4 dan Margin 4,4,3,3. Berikut UcoepoeWeb akan memberikan tips dan trik untuk merubah default jenis huruf, ukuran font dan template Microsoft Office Word kepada anda.

Tutorial Office Word : Cara Merubah Default Jenis Huruf, Ukuran Font dan Template Microsoft Office Word 2007
Cara Merubah Default Jenis Huruf, Ukuran Font dan Template Microsoft Office Word 2007

Sebenarnya ada dua cara untuk merubah default jenis huruf pada Microsoft Office Word 2007. Berikut Tutornya untuk sobat :-)

A. Merubah Default Jenis Huruf dan Ukuran Font Melalui Style

Cara yang pertama adalah merubah default jenis huruf dan ukuran font saja tanpa bisa merubah default ukuran halaman dan ukuran margin. berikut caranya.

1. Buka dulu Microsoft Office Sobat.

2. Melalui Ribbon Home, Klik kanan pada Style Normal lalu pilih Modify

Merubah Default Jenis Huruf dan Ukuran Font Melalui Style 1


3. Pada jendela Modify Style, Anda dapat merubah jenis dan ukuran font, warna font, alignment, Ukuran Space. Pada paling bawah halaman terdapat pilihan. jangan lupa select pada pilihan New documents based on this template agar style yang kita rubah diterapkan pada dokumen yang lain saat membuka word.

Merubah Default Jenis Huruf dan Ukuran Font Melalui Style 2

4. Melalui Jendela Modify Style, Sobat juga bisa merubah default format untuk paragraf, tabs, border, frame, numbering dan shortcut key. Untuk itu, klik Format pada bagian bawah untuk merubah style lainnya.

Merubah Default Jenis Huruf dan Ukuran Font Melalui Style 3

5. Jika sebuah modifikasi yang diinginkan sudah selesai. klik OK untuk menerapkannya.


B. Merubah Default Jenis Huruf, Ukuran Font dan Style Halaman Melalui Word Template

Jika Pada langkah sebelumnya penerapannya hanya pada format pengetikan, sekarang kita akan merubah default template word agar mampu mengganti ukuran kertas dan margin Office Word. Berikut langkahnya:

1. Untuk langkah pertama, sobat harus merubah settingan show hidden file dan folder windows, karena Macro Word Template terletak di AppData >> Roaming >> Microsoft >> Templates dalam kondisi terhidden. Untuk itu anda harus membuka Windows Explorer dengan kombinasi Windows+E.

2. Pada Windows Explorer, Klik Tombol Organize dan pilih Folder and Search Options.

show hidden file dan folder 1
3. Beralih ke Tab View, pada Hidden Files dan Folders, pilih Show Hidden Files, Folders, and drivers. Selanjutnya hilangkan contreng pada Hide Protected Operating system files.

show hidden file dan folder 2

4. Buka "C:\Users\{UserAccount}\AppData\Roaming\Microsoft\Templates" (Ganti {UserAccount} dengan nama user akun windows anda), Disana ada sebuah file bernama Normal.dotm. Ganti nama file tersebut menjadi Normal_backup.dotm.
 
Template Word 1

5. Buka Microsoft Office Word, Ganti Jenis dan Ukuran Font, Ukuran kertas dan Margin.

6. Jika Sudah, Simpan file kosong tersebut pada "C:\Users\{UserAccount}\AppData\Roaming\Microsoft\Templates" sebagai Word Macro-Enabled Template dengan nama file Normal.

Template Word 2

7. Jika semua langkah ini telah sobat lakukan. Saat sobat membuka lembaran kerja Word yang baru, tampilan jenis font, ukuran font, ukuran margin dan halaman word akan sesuai dengan settingan yang telah sobat buat pada langkah nomor 5 tutorial ini.

Kesimpulan

Ada dua cara merubah default jenis dan ukuran font, ukuran margin dan halaman pada Office Word, yaitu:
A. Melalui Format Style  
B. Melalui File Word Template.

Penutup

 Sekian Cara Merubah Default Jenis Huruf, Ukuran Font dan Template Microsoft Office Word 2007. Jika masih ada pertanyaan dapat sobat tanyakan pada kolom komentar. Somoga dapat bermanfaat.